Warga Bersama Kades Tutup Lokasi Tambang, Usai Misteri Sang Kopral Dibalik PTSL Jatidukuh

Foto : Warga sekitar saat berdemo menuntut penutupan tambang
Mojokerto, Jejaringpos.com – Resah akibat tambang Galian C, Warga Dusun Dukuh Desa Jatidukuh yang berjumlah sekitar puluhan orang melakukan aksi, didepan kantor Balai Desa Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto Jawa Timur, Dalam aksi ini warga juga didukung Paguyupan Srikandi Peduli Lingkungan Majapahit (PSPLM) Mojokerto. Sabtu kemarin (9/01/2023).
Warga kompak menuntut Kepala Desa (Kades) untuk turut segera menutup Galian C di Desa setempat karena sudah merusak lingkungan sekitar, Akibat ulah tambang galian C di Dusun Dukuh Desa Jatidukuh membuat sumber mata air sumur warga sekitar bersurut, Sehingga warga tidak terima adanya aktivitas tambang yang juga diduga tidak mengantongi surat ijin penambangan.

Suwarti perwakilan warga pada saat dalam perjalanan menuju balai desa, bersama puluhan warga dan PSPLM, mengajak masyarakat sekitar untuk ikut serta turun kejalan melakukan protes mengatakan.
“Ayo bapak ibu warga demi kepentingan kita bersama mendatangi balai desa untuk meminta kepada pak Kades menutup tambang galian C yang liar,”katanya berpesan kepada warga dikutip dari media paradigmanasional.id.
Pantauan wartawan dilapangan, warga juga melakukan penyampaian pandangannya (orasi) di depan Balai Desa Jatidukuh yang di saksikan Kades dan juga aparat TNI maupun Kepolisian setempat.
Dalam orasinya, Suwarti, yang mewakili warga Dusun Dukuh, juga sebagai Nahkoda PSPLM turut membacakan lima tuntutan warga agar segera dan diperhatikan oleh Pemerintahan Desa sebagai berikut,
1. Alat berat harus keluar dari lokasi.
2. Warga Dukuh sudah tidak menghendaki adanya aktivitas galian C di dusunnya untuk selamanya.
3. Warga Dukuh tidak mau mengalami kekeringan seperti yang pernah dialami dulu pada tahun 2017.
4. Warga sudah tidak mau toleransi dengan ulah para penambang yang sudah melampui batas dikarenakan retaknya bibir persawahan dan tanaman padi yang tertimbun tanah dari aktivitas galian dan matrial / batu yang ada di sebelehnya dikarnakan jaraknya terlalu dekat.
5. Pada intinya Warga Dusun Dukuh menolak aktifitas galian C karena tidak mau mengalami dampak negatif dikemudian hari, maka dari itu kami atas nama PSPLM dan Warga Dukuh meminta kepada bapak kades bertindak dengan tegas. Demi masyarakat Dusun Dukuh Desa Jatidukuh ini aman damai, tentram serta lingkungan desa yang asri gemah ripah loh jinawi.
Lebih lanjut dikatakan Nahkoda PSPLM, pada intinya warga Dusun Dukuh menolak aktivitas Galian C. Warga tidak mau mengalami dampak negatif di kemudian hari.
“Maka dari itu, kami atas nama PSPLM dan warga Dukuh meminta agar Kepala Desa Jatidukuh bertindak tegas,” pungkas Suwarti.
Abdul Majid ditengah-tengah warga saat melakukan orasi juga turut menjelaskan dan mendukung ditutupnya tambang, “Saya selaku pemilik lahan demi kepentingan kita bersama supaya warga tidak menjadi resah lokasi itu monggo siap ditutup walaupun dalam hal ini saya sudah menerima DP pembayaran Rp. 110 Juta dan saya siap mengembalikannya. Hal ini juga pernah saya jelaskan pada orang-orang terkait kepada pak kades, termasuk Pak Kopral, bahwasanya dengan adanya galian ini membuat warga sekitar jadi resah. Kopral juga mengatakan sama saya “kalau pak Mujib mau menutup lokasi tambang itu, saya tunggu di Mapolda.”tegas pemilik lahan sembari menirukan ucapan kopral kepada dirinya.

Foto : Saat warga bersama perangkat desa dan aparat setempat mendatangi lokasi galian c
Selesai melakukan orasi, warga bersama Kades dan beberapa aparat dari unsur TNI dan Polisi terjun ke lokasi tambang galian C, yang dituding membuat mata air sumber warga menjadi keruh itu yang ada di Dusun Dukuh Desa Jatidukuh.
Pada saat dilokasi puluhan warga yang terdiri dari emak-emak melakukan deklarasi bersama-sama sambil membentangkan spanduk penutupan tambang galian C.mengatakan dengan lantang,
“Galian C di dusun dukuh ditutup, tidak boleh di buka lagi, Galian ditutup selamanya, sumur biar tidak bersurut,” teriak warga Dukuh dengan bahasa jawa saat dilokasi.
Piyanti, salah satu warga Dusun Dukuh Desa Jatidukuh menambahkan, akibat adanya galian C sumur warga menjadi tidak lancar lagi alias surut, soalnya sejak dulu saat musim kemarau tiba ya ditempat ini kita ambil air
Masih dilokasi yang sama, Jainal Aripin, Kades Jatidukuh, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Saat dimintai keterangan oleh beberapa wartawan terkait pemilik tambang galian C yang membuat warga resah mengatakan, bahwa galian tambang itu memiliki wiup.
“Saya tidak tahu yang punya ijin bukan, Informasi dari penggali wiup atas nama CV Wira Samudra yang punya Kodim jatidukuh ya warga sini,” ungkap Kades Jainal.
Perlu diketahui, tim media Paradigmanasional.id saat dilokasi galian C bersama warga tidak melihat papan nama ijin tambang, warga terlihat menutup jalan galian dengan memasang bambu dibentangkan juga spanduk kertas ditanam di lokasi akses jalan galian C tersebut. (Tim).


